Saturday 24 October 2015

Filosofi Sunda

pikukuh sunda dan sejarah sundaSenin, 15 Oktober 2012filosofi Sastra Jen Ra Hayu ning Rat Pangruwat ing Diyu (sesajen)SASTRA JEN RA HAYU NING RAT PANGRUWAT ING DIYUolehLQ Hendrawanpada 15 Oktober 2012 pukul 11:49 ·RANGKUMAN------------------SampurasunAgar mudah dipahami, saya mengumpamakan bahwaLANGIT / AKASAitu ibaratKERTAS HITAM KOSONG, lalu Yang Maha Kuasa mencorat-coret langit dengan berbagaiSINARyangBERCAHAYA, dan kelak leluhur bangsa kita menyebut semua itu sebagaiTATA-SURYA. Kesatuan seluruh Tata-Surya dengan segala pola watak kehidupannya disebut sebagaiJAGAT AGUNGatau Jagat Raya... ya termasuk planet Bumi tempat tinggal kita (tumbuhan, satwa, manusia, dll.)Jadi singkatnya kita bagi 3 saja :1. Langit yang hitam pekat diupamakan sebagai "kertas kosong".2. Galaxy / gugusan bintang-bintang dgn segala isinya diupamakan sebagai "tulisan/ coretan".3. Pola watak dari kesatuan semesta kehidupan diupamakan sebagai "nilai ungkap / makna ciptaan / daya kehidupan".Berdasarkan 'pola' tersebut di atas, tentu kita sepakat bahwaYang Maha Kuasatelah menciptakan suatu maha karyaSASTRAdi Jagat Agung ini dalam berbagairupa, bentuk, watak, warna, ukuran, waktu, dsb. yg mustahil dapat kita sebutkan satu-persatu.Hal tersebut ditiru oleh manusia, maka lahirlah"sastrawan"yang melakukan sebuah usaha untuk menciptakan (*cipta =pikir) karya-karya dalam bentuktulisan melalui susunan aksaradgn maksud untuk"mengungkapkan keindahan di Jagat Agung".... Tentu saja begitu, sebab manusia tidak mampu membuat "benda hidup bernyawa dan berwatak". Kelak di jaman modern lahirlah berbagai jenis karyasastra, seperti; Sastra Tulis, Sastra Bunyi, Sastra Gerak, Sastra Gambar, dsb. yg semuanya berwatak IMITASI / TIRUAN / METAFORA / PALSU...dst. ............dengan demikian segala yang berupaTULISAN (*susunan aksara) SUDAH PASTI ASLI BUATAN MANUSIA... sebab Tuhan tidak pernah membuat "aksara".Segala KARYA SASTRA hasil daya cipta YANG MAHA KUASAitulah sesungguhnya yang layak disebut sebagaiKITAB SUCI, yang benar-benar hidup dan memberikan kehidupan bagi semesta, serta suci dari segala kebohongan dan sama-sekali tidak ada cacat-celanya...KITAB SUCI itulah yang seharusnya DIBACAdan dipahami dengan sebenar-benarnya, sebabSEGALA HASIL DAYA CIPTA YANG MAHA KUASA ITU SAMA SEKALI TIDAK ADA YANG SAMA...tapi manusia lebih memuja dan menghormatiKITAB YANG GAMPANG DISOBEKdanMUDAH DIMUSNAHKAN... pun mudah diselewengkan... pun diperbanyak oleh penerbit dan percetakan... :)SASTRA JEN RA HAYU NING RAT PANGRUWAT ING DIYUyg dikenal saat ini pada mulanya berasal dari kata :1.Su-Astra Aji Ra Hayu ning Rat Pangruwat ing Diyu(*...... lalu berobah menjadi....)2.Sastra Ajian Ra Hayu ning Rat Pangruwat ing Diyu(*...... lalu berobah menjadi....)3.Sastra Jen Ra Hayu ning Rat Pangruwat ing Diyu(*...... lalu berobah menjadi....)4.Sastra Jenra Hayu ning Rat(*...... lalu berobah menjadi....)5.Sastra Jenra(*...... lalu berobah menjadi....)6.Sasajen(*...... lalu berobah menjadi....)7.Sajen... (*istilah ini lebih kita kenal pada saat sekarang)Bila kita kaji berdasarkan yang pertama (no. 1) sebagai wiwitannya hal itu mengandung arti sebagai berikut :1.SU-ASTRA= CAHAYA SEJATI = ...setara dgnILMU PENGETAHUAN.2.AJI / AJIAN / JEN= ...sesuatu yang harus dimengerti dan dipahami hingga sari-patinya.3.RA HAYU= ... Sinar / Penerang Selamat dan Sejahtera.4.NING RAT= ...bagi Jagat Semesta.5.PANGRUWAT= ...untuk memunahkan / menghapus / menghilangkan / menghindari6.ING DIYU= ...kebodohan / ketidak-tahuan / keragu-raguan / kebingungan / kemang-mangan / ketidak-yakinan.Maka jelas, bahwaSastra Jen Rahayu ning Rat Pangruwat ing Diyuitu jika diterjemahkan (bebas) akan mengandung makna sebagai berikut :" ILMU PENGETAHUAN YANG HARUS DIMENGERTI & DIPAHAMI agar SELAMAT SEJAHTERA BAGI JAGAT SEMESTA KEHIDUPAN UNTUK MEMUNAHKAN KEBODOHAN ".........atau........" TULISAN yang YANG MAHA KUASA yang HARUS DIMENGERTI & DIPAHAMI agar menjadi PENERANG, SELAMAT & SEJAHTERA BAGI KEHIDUPAN DI JAGAT RAYA agar TERHINDAR DARI KEBODOHAN"SESAJEN(Sastra Jen Rahayu ning Rat Pangruwat ing Diyu), merupakan karya SASTRA hasil karya daya cipta para leluhurbangsa kita yangTIDAK MEMPERGUNAKAN AKSARA, melainkan dengan cara"meminjam"karyaSASTRA hasil daya cipta YANG MAHA KUASAuntukberbicara / menyampaikan pesan (berkomunikasi) kepada segala lapis kehidupan di Jagat Agung (multi dimensi). Hal ini tentu saja dilakukan karenaKESADARANbahwa;LIDAH MANUSIA terlalu kecil untuk "berbicara" kepada Jagat Agung(*apalagi kepada Yang Maha Kuasa), dan itu artinya para leluhur bangsakita sangat memahami bahwa bahasaLISANataupunTULISAN(aksara)senyatanya TIDAK DAPAT MEWAKILI REALITAS APAPUN... dengan demikianPUNAHLAH KESOMBONGAN MANUSIA....Tentu kita semua sepakat, bahwa hingga hari ini tidak ada satu orang manusiapun yang mampu membuat: sebutir padi , setangkai bunga, setetes air, seberkas api, sebutir garam, dst." .... dilain pihak"bahasa" yang dipergunakan dapat dipahami oleh berbagai kalangan : tua-muda, laki-perempuan, berbagai bangsa... misalnya :GULA, setiap bangsa punya sebutan yg berbeda, namun semua dapat merasakan RASA YANG SAMA... dilain pihak RASA MANIS itu hingga hari inibelum ada yang mampu membahasakannya dgn tepat dan benar... ia begitu "apa adanya".Pada dasarnya Sesajen berisi 4 unsur bahasa utama yaitu;API - UDARA - AIR- danTANAH, lalu ditambah dengan berbagai rupa silib-siloka yang terdiri dari benda-benda alam... yang jelas kesemua itu sama sekaliBUKAN HASIL DAYA CIPTA MANUSIA... MANUSIA HANYA MENYUSUNNYA...!!!(*ya seperti susunan aksara menjadi kata, dan seperti susunan kata menjadi kalimat...dst.)Berdasarkan atasKESADARAN TERTINGGI,bahwa Jagat Agung ini terdiri dari berbagai mahluk, bahwa kehidupan ini mimiliki ruang dan waktu serta kejadiannya masing-masing, bahwa alam semesta itu sangat luas, bahwa rasa itu tidak terjabarkan, bahwa keindahan itu adadengan sendirinya...dst. maka diperlukan suatu alat (media) yg dapat dimengerti dan dipahami secara multi dimensi untuk saling berbicara... untuk saling bersaudara... untuk saling menjaga keselamatan dan saling mensejahterakan, saling mengasihi dalam damai....Berdasarkan atasKESADARAN TERTINGGI, bahwa manusia ituBODOHdanSOMBONG... bahwa otak dan daya cipta sertaLIDAH MANUSIAuntuk berbicara itu sangatpenuh keterbatasan / banyak salah/ banyak perbedaanmaka dibuatlah sebuah karya sastra (*mini) yang dapat dimengerti dan dipahami olehSEGALA MAHLUK DISEGALA RUANG DAN WAKTU...dan kelak bangsa kita menyebutnya sebagaiSASTRA JEN RA HAYU NING RAT PANGRUWAT ING DIYU... maka dengan selayaknya ia didudukan sebagaiIBU DARI SEGALA BAHASA (*BAHASA IBU).Sastra Jen Rahayu ning Rat Pangruwat ingDiyuadalahkarya sastra(kitab suci) bangsa yang mempergunakanHURUP (bukan "aksara")-- HIRUP, HURIP, HURUP yang diperoleh dari hasil daya cipta Yang Maha Kuasa di Jagat Agung (jagat raya)... oleh seba itu" BACALAH...!!! "CATATAN :------------Jika anda membuat karya SASTRA (Sastra Jen Rahayu ning Rat Pangruwat ing Diyu) atau SAJEN... susun dan tempatkan ditempat yang layak dan sebaik mungkin, sebab karya sastra yang anda buat itu dipinjam dari maha karya YANG MAHA KUASA... jadi jangan direndahkan dan tidakboleh disepelekan... artinya, JANGAN MERENDAHKAN DIRI ANDA SENDIRI DI HADAPAN JAGAT RAYA & YANG MAHA PENCIPTA... _/|\_KESIMPULAN :-----------------SASTRA JEN RA HAYU NING RAT PANGRUWAT ING DIYU adalah penanda BANGSA YANG MENGERTI & MEMAHAMI KESUSASTRAAN TINGKAT TINGGI... DAN MELAMBANGKAN TINGKAT KECERDASAN, KEBUDAYAAN DAN KEBERADABAN SUATU BANGSA...!Semoga catatan ini berguna bagi bangsa yang sedang kehilanganKEBERADABAN DIRINYA.


0 comments:

Post a Comment