Friday 23 October 2015

Candi Jiwa

Candi Jiwa di situs Percandian BatujayaKompleks Percandian Batujayaadalah sebuah suatu kompleks sisa-sisa percandianBuddhakuna yang terletak di KecamatanBatujayadan KecamatanPakisjaya, KabupatenKarawang, ProvinsiJawa Barat. Situs ini disebut percandian karena terdiri dari sekumpulan candi yang tersebar di beberapa titik.LokasiSitus Batujaya secara administratif terletakdi dua wilayah desa, yaitu DesaSegaran, KecamatanBatujayadan DesaTalagajaya, KecamatanPakisjayadiKabupaten Karawang,Jawa Barat. Luas situs Batujaya ini diperkirakan sekitar limakm2. Situs ini terletak di tengah-tengah daerahpersawahandan sebagian di dekat permukiman penduduk dan tidak berada jauh dari garis pantai utara Jawa Barat (Ujung Karawang). Batujaya kurang lebih terletak enam kilometer dari pesisir utara dan sekitar 500 meter di utaraCi Tarum. Keberadaan sungai ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keadaan situssekarang karen tanah di daerah ini tidak pernah kering sepanjang tahun, baik pada musimkemarauatau pun padamusim hujan.Lokasi percandian ini jika ditempuh menggunakan kendaraan sendiri dan datang dariJakarta, dapat dicapai dengan mengambilJalan tol Cikampek. Keluar di gerbang tol Karawang Barat dan mengambil jurusanRengasdengklok. Selanjutnya mengambil jalan ke arah Batujaya di suatu persimpangan. Walaupun jika ditarik garis lurus hanya berjarak sekitar 50 km dari Jakarta, waktu tempuh dapat mencapai tiga jam[1]karenakondisi jalan yang ada.Situs Batujaya terletak di lokasi yang relatifberdekatan denganSitus Cibuaya(sekitar 15km di arah timur laut) yang merupakan peninggalan bangunanHindudan situs temuan pra-Hindu "kebudayaan Buni" yang diperkirakan berasal dari masa abad pertama Masehi. Kenyataan ini seakan-akan mendukung tulisanFa Hsienyang menyatakan: "Di Ye-po-ti (Taruma, maksudnyaKerajaan Taruma) jarang ditemukan penganutBuddhisme, tetapi banyak dijumpai brahmana dan orang-orang beragama kotor".[2]Lokasi candi ini dahulu merupakan danau dan candi dibangun di tepi danau. Danau ini terbentuk akibat beralihnya sungai Citaruum dari arah Utara ke Barat Laut (lihat gambar). Hal ini juga di tandakan dengan nama desa yang ada yaitu Segaran yang berarti Laut atau badan air seperi danau dalam bahasa Sangsekerta dan Telaga Jaya.PenelitianSitus Batujaya pertama kali diteliti oleh timarkeologiFakultas SastraUniversitas Indonesia(sekarang disebut Fakultas IlmuBudaya UI) pada tahun1984berdasarkan laporan adanya penemuan benda-benda purbakala di sekitar gundukan-gundukan tanah di tengah-tengah sawah. Gundukan-gundukan ini oleh penduduk setempat disebut sebagaionuratauunurdan dikeramatkan oleh warga sekitar. Semenjak awal penelitian dari tahun1992sampai dengan tahun2006telah ditemukan 31 tapak situs sisa-sisa bangunan. Penamaan tapak-tapak itu mengikuti nama desa tempat suatu tapak berlokasi, seperti Segaran 1, Segaran 2, Telagajaya 1, dan seterusnya.[2]Sampai pada penelitian tahun2000baru 11 buah candi yang diteliti (ekskavasi) dansampai saat ini masih banyak pertanyaan yang belum terungkap secara pasti mengenai kronologi, sifat keagamaan, bentuk, dan pola percandiannya. Meskipunbegitu, dua candi di Situs Batujaya (Batujaya 1 atau Candi Jiwa, dan Batujaya 5 atau Candi Blandongan) telah dipugar dan sedang dipugar.Ekskavasi dan penelitian dilaksanakan olehPusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional(Puslit Arkenas) dan dibantu olehEFEO(École Français d’Extrême-Orient) dan dukungan dana dariFord Motor Company[3]digunakan untuk kegiatan kajian situs ini.Bangunan dan temuan-temuan lainnyaDari segi kualitas, candi di situs Batujaya tidaklah utuh secara umum sebagaimana layaknya sebagian besar bangunan candi. Bangunan-bangunan candi tersebut ditemukan hanya di bagian kaki atau dasarbangunan, kecuali sisa bangunan di situs Candi Blandongan.Candi-candi yang sebagian besar masih berada di dalam tanah berbentuk gundukan bukit (juga disebut sebagaiunurdalambahasa Sundadanbahasa Jawa). Ternyata candi-candi ini tidak memperlihatkan ukuran atau ketinggian bangunan yang sama.Candi JiwaCandi yang ditemukan di situs ini seperti candi Jiwa, struktur bagian atasnya menunjukkan bentuk seperti bunga padma(bunga teratai). Pada bagian tengahnya terdapat denah struktur melingkar yang sepertinya adalah bekasstupaatau lapik patung Buddha. Pada candi ini tidak ditemukan tangga, sehingga wujudnya mirip dengan stupa atau arca Buddha di atas bunga teratai yang sedang berbunga mekar dan terapung di atas air. Bentuk seperti ini adalah unik dan belum pernah ditemukan di Indonesia.Bangunan candi Jiwa tidak terbuat dari batu, namun dari lempengan-lempengan batu bata.Menurut keterangan penduduk setempat kata jiwa berasal dari sifat unur (gundukan tanah yang mengandung candi) yang dianggap mempunyai "jiwa". Karena beberapa kali kambing diikat diatasnya mati. Sehingga tidak ada hubungan dengan Dewa Syiwa.Kata "jiwa" sangat dekat dengan nama salahsatu nama dewa dalam agama Hinduyaitu Dewa Syiwa. Perubahan dari "syiwa" menjadi "jiwa" bisa terjadi karena perjalanan waktu, atau karena aksen Sunda. Barangkali kedekatan kata syiwa dan jiwa bisa dijadikan salah satu objek penelitian meskipun agak aneh jika data yang telah didapat bahwa candi Jiwa lebih kepada Budha daripada Hindu. Di Budha tidak ada dewa Syiwa.PenanggalanBerdasarkananalisis radiometri karbon 14padaartefak-artefak peninggalan di candi Blandongan, salah satu situs percandian Batujaya, diketahui bahwa kronologi palingtua berasal dari abad ke-2Masehidan yang paling muda berasal dari abad ke-12.Di samping pertanggalan absolut di atas ini, pertanggalan relatif berdasarkan bentukpaleografitulisan beberapa prasasti yang ditemukan di situs ini dan cara analogi dan tipologi temuan-temuan arkeologi lainnya sepertikeramikCina,gerabah,votive tablet,lepa(pleister), hiasan dan arca-arcastuccodan bangunan bata banyak membantu.Catatan kaki1.^The temples of Western Java: Cangkuang, Batujaya, Cibuaya2.^abAgustijanto I. 2006.Komplek Percandian Batujaya Tempat Lahirnya Kebudayaan di Tatar SundaPuslitbang Arkenas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.3.^Ford Motor Company Conservation andEnvironment Grants 1983-2003.Brosur.Sumber rujukan*.Situs Percandian Batujaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat(brosur Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang Wilayah Kerja Propinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Lampung, 2003).Pranala luar*.Perpustakaan Nasional:Candi Batujaya*.Kompas.com:Batujaya, Sisa Peradaban Sungai Purba; Sabtu, 30 April 2011, 12:57 WIB*.Inilah-Jabar:Candi Batujaya Karawang Bisa Masuk Warisan Dunia; Sabtu, 2 Juni 2012, 13:42 WIB

0 comments:

Post a Comment